Google Website Translator Gadget

Nov 3, 2011

Tanyalah Hati..

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Dari riwayat dalam Syarah Al-Arbin al-Nawawiyah pernah menyatakan bahawa Nabi Adam AS pernah berwasiat kepada anak-anaknya. Dan wasiatnya berbunyi..
  • Jika kamu hendak berbuat sesuatu, tetapi hati kamu gelisah kerananya, maka janganlah kamu teruskan. Sewaktu akan memakan buah khuldi, hatiku telah bergoncang dan gelisah.
  • jika kamu hendak mengerjakan sesuatu perkara, lihatlah kesudahanya. Kalau aku lihat atau fikirkan tentang kesudahan akibat makan buah khuldi tersebut, tentu aku tidak memakannya.  
  • Jika kamu hendak melakukan sesuatu perkara, maka berundinglah dengan yang arif. Kalau aku dahulunya berunding dengan malikat, tentu diberitahu kepada aku supaya aku tidak memakan buah terlarang itu. 
Hati adalah pedoman dan pengukur bagi menetukan sesuatu perkara yang dihadapi seseorang, Maka sekiranya hati itu elok dijaga dan kawal dirapi nescaya eloklah segala prilaku dan urusan..

Abu Tha'labah al-Khasyani meinta kepada Rasulullah SAW supaya diterangkan apakah halal baginya dan yang haram atasnya? Rasulullah menyatakan..
"Kebaikan yang halal itu ialah sesuatu yang tetap oleh diri dan tenang oleh jiwa dalam menghadapinya. Dosa itu ialah  sesuatu yang tiada tetap oleh diri dan tiada tenang oleh hati"
Antara sifat orang mukmin yang Allah telah sebut dalam surah al-Anfal ayat 2-4 ialah..
(2) Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (3) (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (4) Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
Ibn Mas'ud juga ada berkata..
"dosa itu menggoncangkan hati"
Dan akhir sekali..

Wailah bin al--asqa meminta kepada Rasulullah SAW: 
"berilah kepadaku satu fatwa tentang suatu perkara sehingga aku tiada lagi akan bertanya kepada seseorang sesudah engkau." 
Maka RAsulullah pun berkata kepadanya: 
" MIntalah fatwa daripada diri engkau sendiri" 
kataku:
" Bagaimanakah yang demikian?"
Rasulullah menjawab: 
" Engkau tinggal apa yang meragukan engkau kepada apa yang tiada meragukan engkau, sekalipun telah berfatwa kepada engkau oleh sekalian orang yang berfatwa" 
kata ku lagi :
"bagaimanakan yang demikian?" 
Jawab baginda: 
"Letakkan tangan engkau diatas hati engkau (bagaimanakah perasaan engkau?)" Hati yang akan tenang kepada perkara yang halal dan tiada resah gelisah kepada perkara haram.
  Waallahu'Alam...




2 comments:

Unknown said...

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Subhanallah, Syukron jazakallah khoiron katsiron, banyak ilmu yang saya dapatkan disini, khususnya yang aku baca saat ini, salam ukhuwah wahai sauadaraku.

Unknown said...

Subhanallah, Terima kasih sebab datang singgah sini... Ilmu itu semua milik Allah, Insya'Allah, Yang mana mampu kita share sama-sama.. =)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Music Player